Pernahkan kalian diperlakukan kasar oleh pasangan malah kalian makin cinta dan tidak bisa meninggalkan dia ??

Stockholm Syndrome adalah suatu keadaan dimana korban kekerasan malah justru mencintai pelakunya atau seorang pasangan yang sering diperlakukan buruk pasangannya justru makin mencintai dan bertahan terhadap pasangannya, mungkin terdengar aneh tapi kenyataan ada seorang yang mengalami kondisi tersebut.

Istilah stockholm Syndrome diperkenalkan ahli kriminal dan psikiater Nils Bejerot dan psikiater Frank Ochberg yang bersumber pada BBC Magazine, istilah ini bermula dari perampokan di Bank Sveriges Kreditbanken, Kota Stockholm, Swedia pada tahun 23 Agustus 1973. Jan-Erik Olsson yang baru saja bebas dari penjara merampok bank dan menyandera 4 pegawai bank diantaranya 3 perempuan dan 1 laki-laki.
4 korban lalu disekap selama 6 hari dan terus mendapatkan aniaya oleh Olsson di bank namun para korban justru malah simpati kepada pelaku perampokan dan menuduh polisi adalah ancaman bagi mereka, bahkan salah satu sandra menjalani hubungan dengan Olsson dan bertunangan setelah peristiwa itu, disini tergambar jelas bahwa pelaku yang menyiksa korban malah para korban timbul ikatan emosional dengan pelaku mungkin terdengar aneh tapi ini nyata terjadi.

Stockholm Syndrome bukan terjadi hanya pada kasus-kasus kriminal saja tapi bisa terjadi pada hubungan dengan pasangannya, seperti di ungkapkan oleh Zoya amirin yang membahas mengenai pasangan yang selalu disakiti tapi justru dia makin gak bisa lepas dari pasangannya. Karena setiap orang melalui dinamika percintaan masing-masing ada yang menjalani sebuah hubungan baik-baik dan berjalan lancar sebagaimana mestinya tapi sebagaian yang lain menjalani hubungan penuh rintangan seperti kesalah pahaman, rasa cemburu, kecurigaan, kebohongan atau bahkan perselingkuhan semua itu menimbulkan pertengkaran yang yang memicu perlakuan yang buruk ke pasangan.

Pasti di antara kalian pernah merasakan diacuhkan, dibentak dengan kata-kata kasar atau bahkan mendapatkan kekerasan fisik yang intinya mendapatkan perlakuan tidak baik pada saat terjadi pertengkaran ataupun dikondisi tidak ada masalah sekalipun tapi justru kalian sulit untuk meninggalkannya dan selalu memaafkannya tanpa kalian sadari kalian berada diistilah "Stockholm Syndrome" yang dimana kalian sering diperlakukan tidak baik malah justru bersimpati dan memaafkannya.
Sedikit orang yang menyadari ketika mengalami kondisi tersebut pada saat mereka diperlakukan tidak baik, diacuhkan dan seakan-akan menjadi pihak yang tidak dibutuhkan tapi justru dia merasa tidak bisa kalau meninggalkan dan kadang bersembunyi dibalik alasan yang dibuat sendiri demi membenarkan sifat dia("dia kasar karena mungkin dia lagi ada masalah dan lain-lain") yang intinya memaklumi perlakuan yang mereka alami atau bahkan mereka hanya mengingat kebaikan pasangannya, ketika diperlakukan tidak semestinya, dia dulu baik banget perhatian ya karena dia lagi banyak masalah saja jadi begitu.

kalian yang mengalami kondisi tersebut seharusnya berfikir logis. Ada masalah atau tidak bukan alasan bagi kalian untuk diperlakukan dengan tidak baik, memang setiap orang berbeda mengekpresikan emosinya ketika dihadapkan pada pertengkaran tapi tidak ada pembenaran untuk kalian mendapatkan perlakuan yang tidak baik.
Jika kalian yang mengalami kondisi tersebut dan tidak dapat mengatasinya sendiri jangan ragu mendatangi psikolog untuk membantu kalian.

Post a Comment

add your massage to every single people do comment here!

Previous Post Next Post