Pemilihan Kambing

Agar tidak terjebak pada arus dan tren sesaat usaha, apalagi terjebak dalam “Gambling” hendaknya tujuan beternak sudah ditetapkan diawal. Apakah akan fokus pada kambing seni, kambing perah, kambing potong atau Kambing dengan nilai jual cepat.

Fokus usaha utama perlu ditentukan diawal apakah mau berusaha dikambing perah, kambing potong, pembibitan dan kambing seni. Setelah jenis usaha ternak kambing ditentukan selanjutnya perlu dipersiakan daya dukungnya seperti lokasi kandang, hijauan pakan, peralatan, transportasi dll.

Berikut jenis-jenis kambing yang biasanya dibudidaya di Indonesia :

A. Kambing Kacang

Kambing kacang merupakan jenis kambing lokal yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia. Tubuh kambing kacang terbilang mungil dibanding jenis kambing lainnya. Namun memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap alam dan penyakit daerah tropis. Karena sifatnya yang tahan banting dan tidak memerlukan perawatan yang ribet, kambing kacang banyak dibudidayakan secara subsisten atau sampingan.

Kepala kambing kacang berukuran kecil tanduknya pendek. Kedua telinganya berdiri tegak dengan janggut yang panjang. Ukuran kambing jantan dewasa bisa mencapai 30 kg sedangkan betinanya 25 kg. Alasan budidaya kambing kacang adalah karena kambing ini harganya terjangkau untuk kalangan penjual olahan daging kambing sehingga diharapkan kambing cepat laku.

 

B. Kambing etawa/kambing jamnapari


Masyarakat sering keliru ketika menyebut jenis kambing etawa, biasanya yang dimaksud etawa oleh masyarakat adalah kambing peranakan etawa (PE). Sedangkan kambing etawa sendiri sebenarnya bernama kambing jamnapari dari daerah Etawah, India, yang dibawa pada tahun 1930-an oleh Hindia Belanda dan tahun 1947 oleh Presiden Sukarno.

 

Jenis kambing jamnapari memiliki perawakan yang cukup bonsor. Kambing jantan bisa mencapai berat hingga 120 kg, sedangkan betinanya mencapai 90 kg. Kambing jamnapari merupakan kambing perah atau biasa diambil susunya. Produksi susunya bisa mencapai 2 liter per hari.

 

C. Kambing Boer

 

 

Sebagaimana namanya kambing boer berasal dari Afrika Selatan. Kambing ini merupakan jenis kambing pedaging unggul. Pertumbuhannya sangat cepat untuk ukuran kambing. Menginjak usia 3 bulan sudah bisa mencapai bobot 35-45 kg. Kambing jantan dewasa yang berumur 2-3 tahun bisa mencapai bobot hingga 150 kg, sedangkan betinanya 90 kg.

Ciri-ciri kambing boer mudah dikenali. Badannya lebar dan panjang dengan kaki yang pendek. Bulunya dominan putih, pada bagian kepala berwarna coklat muda hingga coklat. Hidungnya cembung dengan telinga yang panjang menggantung ke bawah.

 

D. Kambing Saanen


Kambing saanen berasal dari Swiss, terkenal sebagai jenis kambing penghasil susu yang handal. Produksi susunya bisa mencapai 740 kg selama masa laktasi. Namun kurang bisa beradaptasi dengan iklim tropis seperti Indonesia. Budidaya jenis kambing ni di Indonesia biasanya disilangkan dengan kambing lain yang lebih tahan terhadap iklim tropis.

 

E. Domba Merino

Domba Merino dapat bertahan di segala iklim karena sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan baru sehingga dikembangkan hampir diseluruh belahan dunia.

Jenis domba ini terkenal dengan jenis domba penghasil daging unggulan, maka dari itu kebutuhan asupan pakan domba merino juga banyak dan bernutrisi tinggi. Porsi makan domba merino melebihi porsi pakan domba lokal seperti Domba Ekor Tipis, Domba Ekor Gemuk maupun Domba Garut. Porsi pakan domba merino memang sangat banyak, dan memang harus terkondisikan untuk makan banyak. Daerah panas pun perlu untuk mensiasati cara memeliharanya dengan rutin melakukan pengguntingan bulu, rutin dimandiikan dan air minum wajib selalu tersedia. Mengingat bahwa jenis domba ini berasal dari wilayah dengan suhu udara sejuk atau dingin.

F. Kambing Ras Campuran

1. Kambing Peranakan Etawa (PE)

 

 

Kambing peranakan etawa (PE) dikenal dengan sebutan kambing etawa. Jenis kambing ini merupakan persilangan antara kambing jamnapari dengan kambing lokal. Ada berbagai ras kambing etawa yang beredar di Indonesia, yang terkenal adalah ras senduro dan ras kaligesing. Kambing peranakan etawa ras senduro merupakan hasil persilangan antara kambing jamnapari dengan kambing menggolo, kambing lokal asal Lumajang. Sedangkan ras kaligesing merupakan silangan kambing jamnapari dengan kambing kacang.

Kelebihan kambing peranakan etawa adalah jenis kambing ini sama baiknya untuk dibudidayakan sebagai pedaging maupun penghasil susu. Keistimewaan inilah yang membuat banyak peternak kepincut membudidayakan peranakan etawa. Karena selain mendapatkan daging, mereka juga bisa memanen susunya.

 

2. Golongan PE Kaligesing



Peranakan Etawa Kaligesing merupakan kambing yang diternak dengan kreteria penduduk kecamatan kaligesing-Purworejo , Jawa Tengah ( Kepala Hitam )
Kambing berPeci Hitam , memang purworejo sangat dekat dengan Jokjakarta tembak lurus 50 km. Jadi kekhasan Peci hitam sampai tembus di Kambin

Kekhasan kambing Kepala Hitam ini menempel kuat pada nama kecamatan di jawa tengah ini – Kaligesing , walau Varitas ini sudah dibiakkan diluar Kaligesing – Purworejo namun para peternak dan Pedagang tetap menyebutkan Kaligesing / Kaligesingan kadang disingkat Gesing

3. Golongan PE Senduro



Kambing Etawa Senduro , tinggi , tegap , Putih Cream , tanduk pendek (kadang gundul ) , penghasil susu adalah ciri peranakan PE Senduro . Etawa Senduro dengan pesonanya bagai Jendral siap tempur dimedan laga  ” Jendral Surban Putih “.

Senduro adalah sebuah kecamatan di kaki gunung Semeru di Kabupaten Lumajang – Jawa Timur daerah ini begitu dikenal dengan tingkat kesuburan tanahnya , suplai air yang tidak pernah putus sepanjang tahun walau di kemarau panjang .

Dengan daya dukung alam yang luar biasa ini hingga kambing Senduro bisa tumbuh melebihi jamnapari di negeri asalnya.

 

4. Jawa Randu



Kambing jawa randu merupakan persilangan dari kambing peranakan etawa dengan kambing kacang. Dilihat dari bentuknya, jenis kambing ini lebih menyerupai kambing kacang namun ukuran tubuhnya sedikit lebih besar. Demikian juga dengan perilakunya, lebih mirip kambing kacang yang suka berkeliaran atau digembalakan. Hanya saja kambing jawa randu bisa menyantap hijauan tidak hanya rumput-rumputan.

Meski tak sebesar dan segagah kambing peranakan etawa, kambing jawa randu juga bisa menghasilkan susu hingga 1,5 liter per hari. Perkembangan kambing jawa randu lebih cepat dari kambing kacang. Kambing jantan dan betina bisa mencapai bobot hingga 40 kg. Kambing ini banyak dibudidayakan sebagai hewan kurban atau akikah.

 

4. Kambing Crossboer

Kambing Cross Boer adalah hasil persilangan antara Kambing Boer dan Kambing PE. Diharapkan dengan adanya persilangan antara Kambing Boer dan kambing lokal dapat memperbaiki produktivitas ternak kambing di Indonesia baik dari pertumbuhan dan produksi daging. 

Itulah beberapa pilihan kambing budidaya sebelum kalian memutuskan untuk beternak kambing. Pemilihan kambing baiknya melihat pasar, kebutuhan akan jenis kambing yang akan di pelihara dan tidak kalah penting melihat kondisi daerah kalian agar ternak kalian tercukupi kebutuhan makannya.

Post a Comment

add your massage to every single people do comment here!

Previous Post Next Post