Penamaan Borax yang beredar pada pasaran


Nama lain Boraks 

Beberapa saat lalu saya pergi kepasar untuk menemani kakak perempuan saya untuk berbelanja. Sambil menunggu saya melihat-lihat barang yang dijual dipasar tradisional untuk memuaskan rasa penasaran. Kemudian mata saya tertuju pada bumbu berwarna orange yang mirip roti dengan taburan abon bertuliskan "Bleng". Kata penjuanyal tersebut untuk bakso atau krupuk. 

Selain bleng banyak penyebutan yang digunakan dipasaran yaitu Kethek, Pijer, Obat Gendar, Cetitet, Obat Puli, Obat Lontong yang dipercaya masyarakat untuk mengawetkan makanan, membuat lebih kenyal, memperbaiki warna makanan dll. Tapi apa sebenernya Bleng itu ? 

Menurut penelusuran saya pada google, nama-nama tersebut sebenarnya adalah nama lain dari dari Borax yang biasanya dipakai untuk campuran deterjen dan pengawet kayu. Penggunaan istilah Bleng atau apapun untuk menutupi bahwa bahan tersebut adalah bahan yang sebenarnya tidak diperuntukan digunakan pada manusia.

Meskipun banyak diantaranya sudah banyak mengetahui bahwa itu sebenarnya borax tapi tidak membuat takut masyarakat karena penggunaan bahan tersebut sudah sangat familiar, disamping itu masyarakat belum tahu bahan alternatif pengganti borax yang memberikan efek sama tetapi aman untuk di konsumsi oleh manusia.



Bahaya Makanan yang Mengandung Boraks

Sebenarnya apasih Boraks itu sehingga sangat berbahaya jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama. Boraks merupakan senyawa yang memiliki nama kimia Natrium Tetraborat yang berbentuk kristal lunak. Boraks bila dilarutkan dalam air akan terurai menjadi natrium hidroksida dan asam borat.
Selain itu Boraks sangat berbahaya jika terhirup, mengenai kulit, mata dan tertelan. Akibat yang ditimbulkan dapat berupa iritasi pada saluran pencernaan, iritasi pada kulit dan mata, mual, sakit kepala, nyeri hebat pada perut bagian atas. Jika dikonsumsi dalam jangka panjang akan menyebabkan kerusakan ginjal, kegagalan sistem sirkulasi akut bahkan kematian. Konsumsi Boraks 5-10 gram oleh anak-anak dapat menyebabkan shock dan kematian. 
Beberapa penyalahgunaan Boraks dalam pangan diantaranya bakso, cilok, lontong, mie dan krupuk.

Boraks dilarang digunakan untuk pangan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 033 Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan.

Memasyarakatkan Pengganti Bleng/Boraks

Sebenarnya pihak BBPOM melalui Dinas Kesehatan, Disperindag, Dinas Pasar sudah menginformasikan kepada masyarakat terkait larangan penggunaan Bleng pada pada pangan, baik melalui penguluhan langsung, sidak pasar, melalui media cetak, elektronik maupun secara langsung. Hal ini sebagai salah satu upaya pencegahan timbulnya penyakit-penyakit tidak menular di masyarakat.
Penggunaan Bleng pada pembuatan bakso dapat diganti dengan Sodium Tri Poli Phosphat (STPP) atau misonyal yang dapat dibeli di toko yang menjual bahan-bahan untuk kue. Sedangkan bahan alami tepung kanji/ tapioka dapat digunakan sebagai pengganti bleng pada pembuatan kerupuk gendar. 

Tips Menghindari pangan yang mengandung boraks

Sebagai konsumen kita harus jeli dapat memilih pangan yang aman untuk kita konsumsi bila ragu terhadap makanan yang akan kita konsumsi lebih baik mengurungkan memakannya. Berikut beberapa hal yang dapat dijadikan panduan menjadi konsumen yang baik untuk menghindari panganan yang berbahaya :
  • Konsumen agar berhati-hati dalam memilih produk pangan
  • Perhatikan ciri-ciri produk pangan yang mengandung Boraks, bila ragu tidak perlu membeli
  • Menggali informasi mengenai beberapa pangan yang memiliki efek buruk bagi kesehatan dan panganan yang rawan penyalahgunaan bahan berbahaya.
  • Ciri-ciri pangan mengandung Boraks antara lain bakso memiliki tekstur kenyal, dengan warna cenderung agak putih dan rasa sangat gurih, sedangkan kerupuk memiliki tekstur sangat renyah dan rasa getir.

Post a Comment

add your massage to every single people do comment here!

Previous Post Next Post