Metode Pengawetan Pakan
A. Silase Awetan Pakan basa
1.
Sebagai cadangan dan persediaan pakan
ternak pada saaat musim tanpa penghujan (kemarau) yang panjang.
2.
Untuk meyimpan dan menampung pakan
hijauan yang berlebih pada saat musim hujan, sehingga dapat digunakan
sewaktu-waktu pada saat musim kemarau.
3.
Memanfaatkan pakan hijauan pada saat
kondisi dengan nilai nutrisi terbaik seperti protein yang tinggi.
4.
Mendayagunakan sumber pakan dari sisa
limbah pertanian ataupun hasil agroindustri pertanian dan perkebunan seperti
dedak, tumpi jagung, janggel jagung.
Proses Membuat silase:
Bahan-bahan
dan Takaran Silase
:
1.
Tetes tebu (molasses) / Gula yang
dicairkan = 3% dari bahan silase
2.
Dedak hulus = 5% dari bahan silase
3. Rerumputan atau hijauan lainnya sebagai bahan silase
4. Silo (tong) atau kantong plastic
Cara membuat Silase :
1. Potong rumput hijau tersebut dengan
ukuran 5-10 cm dengan menggunakan parang, atau dengan menggunakan mesin
chopper. Potongan rumput yang kecil tujuannya agar rumput yang dimasukkan dalam
silo dalam keadaan rapat dan padat sehingga tidak ada ruang untuk oksigen dan
air yang masuk.
2. Campurkan bahan pakan, tetes tebu,
dedak tersebut hingga menjadi satu campuran.
3. Bahan pakan ternak tersebut dimasukkan
dalam silo (tong) atau plastik dan sekaligus dipadatkan sehingga tidak ada
rongga udara.
4. Bahan pakan ternak dimasukkan sampai
melebihi permukaan silo untuk menjaga kemungkinan terjadinya penyusutan isi
dari silo. Dan tidak ada ruang kosong antara tutup silo dan permukaan pakan
paling atas.
5. Setelah pakan hijauan dimasukkan
semua, diberikan lembaran plastik, dan ditutup rapat, dan diberi pemberat seperti
batu, atau kantong plastic.
Cara pengambilan silase :
·
Sesudah (3) minggu proses ensilase
telah selasai, dan silo dapat dibongkar, selanjutnya diambil ensilasenyas.
Proses silase yang benar dapat bertahan satu sampai dua (1—2) tahun, bahkan
lebih.
·
Pengambilan silase secukupnya untuk
pakan ternak, contonya untuk 3-5 hari.
·
Silase yang baru dibongkar sebaiknya dijemur
atau diangin-anginkan terlebih dahulu.
·
Jangan sering-sering membuka silo
untuk mengabil silase, ambil seperlunya, dan tutup rapat kembali silasesnya,
agar silesa tidak mudah rusak
Ciri-ciri silase yang baik
·
Rasa dan wanginya asam
·
Warna pakan ternak masih hijau
·
Teskstur rumput masih jelas
·
Tidak berjamur, tidak berlendir, dan
mengumpal
B.
Fermentasi Kering
Pada musim kemarau, penyediaan pakan dapat
menjadi tantangan tersendiri bagi peternak karena terbatasnya stok pakan. Salah
satu solusi yang dapat diambil yaitu dengan membuat pakan komplet fermentasi.
Pakan ini berbasis hijauan pakan dan jerami yang bernilai nutrisi tinggi.
“Pakan komplet fermentasi sangat cocok
diterapkan pada saat musim kemarau atau saat terjadi bencana alam karena lebih
praktis. Selain itu, kandungan nutrisinya baik, biaya pembuatan terjangkau,
dapat disimpan dalam waktu yang lama, dan menghemat waktu peternak,” ujar Dekan
Fakultas Peternakan UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU., ASEAN. Eng
Proses Membuat Fermentasi:
Bahan-bahan
dan Takaran :
1.
Tetes tebu (molasses) / Gula yang
dicairkan = 3% dari bahan silase
2.
Garam Segenggam
3.
Cairan EM4 4 tutup botol setiap tong
4.
Dedak hulus = 1 kilogram.
5.
Campuran minal 4 bahan berbeda
contohnya daun pisang kering, daun kering, jerami padi, kelobot jagung dll
6.
Tong atau plastik.
Cara membuat fermentasi :
1. Jerami/Daun pisang kering, Dedauanan kering, rumput kolonjono dll dipotong-potong/dicacah
kecil-kecil. Inti dari fermentasi adalah
memberikan nutrisi tambahan dari bahan-bahan kering yang kurang bernutrisi.
1. Campurankan air dalam tong ukuran sedang dengan garam, larutan
EM4, tetes tebu/larutan gula kemudian diamkan kurang lebih 5 menit agar larutan
benar-benar menyatu.
2. Siram bahan-bahan tersebut kemudian taburi dedak kemudian campuran
agar merata.
3. Setalah itu masukan kedalam tong atau plastik dengan memadatkan
semua bahan sehingga tidak ada udara dan rongga didalam tong.
4. Setelah 5 hari fermentasi pakan siap untuk digunakan.
5. Pakan fermentasi diberikan pada ternak kambing atau sapi setiap
pagi dan sore kemudian tutup agar terhindar dari matahari atau hujan.
Ciri-ciri fermentasi yang baik
·
Rasa dan wanginya seperti tape
·
Pakan tidak berjamur
·
Teskstur masih jelas
·
Tidak berlendir, dan mengumpal
·
Lebih baik
manakah Silase atau Fermentasi ?
Keduanya sama-sama baik tetapi harus dilihat kebutuhannya. Jika
pakan hijauan anda melimpah jauh lebih baik membuat silase dengan cukup
dedak/gula tetes sebagai pengawet pakan hijauan dengan pertimbangan kandungan
gizi untuk ternak lebih baik, namun jika daerah anda kekurangan pakan hijauan
dan melimpah bahan kering dan sisa pertanian seperti jerami bisa dijadikan pakan fermentasi alternatif.
Alangkah baiknya mengkombinasikan kedua jenis awetan tersebut jadi
setiap musim anda tetap dapat memproduksi awetan pakan ternak. Dan untuk
menyiasati harga kosentrat yang mahal untuk kambing pedaging anda dapat
mencampurkan tanaman indigofera sebagai campuran fermentasi sebagai kosentrat
nabati sehingga jumlah nutrisi ternak anda dapat terpenuhi dengan baik
Post a Comment
add your massage to every single people do comment here!