Memahami Seorang Pria



Pria Mahluk yang Paling Tidak peka?

Kata-kata "pria mahluk yang paling tidak peka" mungkin sebagian dari kita pernah mendengar bahkan mengucapkan. Tapi benarkah seperti itu, atau jangan-jangan perempuanlah yang tidak peka dan terlalu menuntut banyak terhadap para kaum pria. Ini sebagaian suara hati saya mewakili kaum pria hehe. 

Karena sering dibilang mahluk tidak peka yang akhirnya sering diantara kita berselisih paham dengan pasangan tentang perbedaan cara pandang dan bersikap, tapi tahukah kalian hal tersebut adalah wajar.

Ketika pria ingin pikiran atau perasaannya dimengerti, mereka akan menggungkapkan secara langsung. Sebaliknya, wanita lebih suka memberikan isyarat agar bisa dimengerti. Seringnya, hal ini membuat maksud keduanya tidak tersampaikan. Bagaimana mungkin pria dapat mengartikan maksud perempuan. ingat mereka bukan cenayang heyy.

Kenapa bisa hal tersebut terjadi ? Tahu tidak karena dari awal mereka terlahir berbeda, iya berbeda. Dalam buku Michael Gurian yang berjudul Boys and Girls Learn Differently! : A Guide for Teachers and Parents  menjelaskan bahwa ternyata otak Pria dan Wanita memang berbeda. 

Terlahir berbeda

Antara bulan ketiga dan bulan keenam kehidupan bayi dalam kandungan, hormon mulai membentuk otak kecil, yang akan memengaruhi cara individu itu berinteraksi dengan dunia. Hormon-hormon inilah yang nantinya membedakan fungsi otak pria; maskulin, sedangkan otak wanita; feminin.

Pada masa kehamilan otak pria dibombardir dengan hormon testoteron 20 kali lipat lebih banyak dari pada wanita, sedangkan bayi wanita menerima hormon wanita dengan jumlah lebih banyak. Tahu tidak sih hormon testoteron ini bisa disebut hormon pria karena hormon ini salah satunya berperan pada libido walaupun hormon ini juga ada pada wanita. Tidak herankan kenapa pria lebih mudah nafsuan daripada perempuan salah satunya karena hormon ini.

Lalu ada beberapa takaran hormon yang berbeda seperti hormon serotonin pada otak pria pun tidak sebanyak pada otak wanita. Serotonin bersifat menenangkan orang, sedangkan kaum pria kemungkinan akan meledak-ledak dan spontan.

Begitu juga dengan hormon oksitosin yang biasa disebut sebagai hormon cinta. Para psikolog menyebut hormon ini menghasilkan respon “tend and befriend” yaitu respons terhadap tekanan yang memiliki kecenderungan melindungi keturunannya dan mencari kelompok sosial tertentu untuk mempertahankan diri bersama-sama. Semakin tinggi tingkat oksitosin dalam tubuh, semakin berkurang keagresifan seseorang. Selanjutnya, orang dengan tingkat oksitosin lebih tinggi cenderung berempati lebih cepat dan langsung.

Seperti dijelaskan diatas bahwa otak pria dan perempuan itu otaknya berbeda. Secara fisiologis, pada otak perempuan ada semacam jembatan neuron antara lobus kanan dan kiri otak besar, sedangkan pada laki-laki tidak ada. 

Jadi Kedua lobus otak mereka ditakdirkan untuk memikirkan hal dengan cara berbeda, satu secara logika dan satu secara estetika. Jadi bagaimana mungkin isi pikiranmu dapat tersampaikan oleh pasanganmu bila cara berfikir kalian berbeda, ingat ladies kaum pria bukan cenayang yang bisa tahu keinginanmu tanpa kamu berbicara.


Karena perbedaan otak tersebut perempuan cenderung akan selalu menghubungkan satu hal dengan yang lainnya, sementara pria tidak mereka lebih memikirkan yang lebih sederhana. Seperti ketika terjadi pertengkaran pasti para wanita kerap kali akan mengungkit masalah yang telah berlalu yang kadang para kaum pria sudah tidak mengingatnya.

Kalau diibaratkan otak pria itu seperti ruangan arsip besar dengan kotak-kotak yang tersusun rapi dan diberi label. Ada kotak hobi, ada kotak pasangan, ada kotak tabungan, ada kotak pekerjaan dll semua hal ada kotaknya. Jika mereka sedang bermain game atau hobinya, mereka akan membuka kotak hobinya, sibuk dengan isinya tanpa menyentuh kotak lainnya. 

Begitu cara mereka berpikir, fokus dan tersekat pada kotak mereka. Mereka tidak bisa dan tidak suka jika harus membuka lebih dari satu kotak pada satu waktu yang sama. Kalau dipaksa, kotak-kotak mereka akan berantakan, dan mereka akan malas merapikannya lagi.

Nothing Box Pria


Uniknya, ada satu kotak yang istimewa di kepala semua pria. Kenapa istimewa? Karena tidak ada isinya. Namanya Nothing Box atau kotak kosong. Ini adalah kotak favorit kaum pria.

Tempat pelarian jika sedang dalam masalah dan tertekan. Inilah yang menyebabkan pria bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk tidak melakukan apa-apa bahkan cenderung menikmatinya. Seperti nongkrong merokok dan minum kopi saja, memancing tanpa mendapatkan ikan atau main game yang sudah tamat diulang-ulang, rebahan sampai seharian atau apapun lah bentuk menghabiskan waktu. Jika pasangan pria kalian sedang pada fase kotak kosong bisa jadi dia sedang melepaskan beban fikirannya.

Berbeda dengan otak perempuan. Otak mereka seperti sebuah ruangan server yang menyimpan berbagai data yang bermacam-macam dengan kabel yang saling bergumul tak karuan. Bukan tidak bisa rapi, tapi memang begitu adanya. 

Sebuah jaringan yang saling bekerja sama dengan cepat dan hampir semuanya aktif dalam waktu yang bersamaan menghasilkan kolaborasi yang menarik. Ada kabel anak, ada kabel tabungan, ada kabel tagihan, ada kabel belanjaan, ada kabel dapur dll. Dan yang perlu kalian tahu, kabel-kabel tersebut saling terhubung dan berjalan bersamaan. Hebat kan bukan.

Jadi bila seorang suami membicarakan hobi sepedaan mereka, seorang istrinya akan merespon dengan seluruh jaringan. Dikaitkan dengan jadwal berkumpul dengan keluarga pada saat liburan, tagihan kredit yang belum dibayar, jadwal bermain dengan anak, dengan kram rumah yang belum dibenahi dll. Mereka tidak akan bisa menerima bahwa itu hanyalah SEKEDAR sepedaan. 

Lebih bisa dimengerti ya dengan perumpamaan begitu? Dan anda, seorang laki-laki ataupun seorang perempuan, harus mengakui memang begitu isi kepala kita. Dan itulah yang menjadi permasalahan mengenai sulitnya laki-laki dan perempuan untuk bisa mengerti pemikiran satu sama lain. Karena laki-laki tidak bisa berpikir seperti perempuan, begitu juga sebaliknya. Struktur dan sistem otaknya memang diciptakan Allah berbeda.

Kebanyakan dari kita mempelajari tentang hubungan kita dengan lawan jenis berdasarkan intuisi kemaskulinan dan kefemininan otak kita tidak dapat diubah sebagaimana yang diharapkan oleh banyak orang.

Pendekatan-pendekatan gender dalam komunikasi inilah yang membuat ketidak sepaham antara mau perempuan dan pria. Berhentilah mengharapkan pasangan kalian bertindak atau berpikir seperti diri kita. Karena selamanya pria tidak berfikir dengan cara perempuan dan sebaliknya.

Jangan berharap cara berkomunikasi yang biasa kamu pakai dengan sesama wanita akan berhasil jika digunakan untuk berkomunikasi dengan seorang pria. Jika kamu tetap melakukannya, maka sesungguhnya kamu bersikap tidak adil. Dan kamu sudah pasti akan kecewa dan tidak bahagia.

Sebagian besar masalah dalam pernikahan timbul bukan karna masalah diantara dua individu, melainkan diantara dua gender. Itulah sebabnya perceraian dan pernikahan kembali sesungguhnya tidak memecahkan masalah.

Jika seorang pria dan wanita bercerai, dan kemudian menikah lagi, selama masing-masing dari mereka tidak menerima realita ini, ketegangan akan terus terjadi. Siapapun pasangannya.

Tahukah kalian para wanita bahwa pria membutuhkan waktu tujuh jam lebih lama daripada wanita untuk memproses data emosi yang kompleks. Kaum pria mempunyai hipokampus yang lebih kecil di dalam sistem limbik (yang memproses pengalaman emosi) sedangkan wanita memiliki lebih banyak jalan syaraf yang menghubungkan bagian otak kiri dan otak kanan (yang memproses pikiran dan perkataan yang melibatkan emosi).

Suami istri bertengkar sesaat setelah sarapan pagi, dan istri hanya butuh sekitar 5-10 menit untuk memahami mengapa ia merasa sangat marah. Kebalikannya, suaminya mungkin baru mencapai titik itu ketika makan malam.

Tetapi kaum wanita sering kesulitan menunggu selama itu. Wanita ingin 'sesegera' mungkin mendiskusikan perasaannya dan ia mau suaminya melakukan hal yang sama, padahal otak suaminya belum sampai ke titik itu dan sedang memproses apa yang baru saja terjadi.

Sama halnya wanita membutuhkan lebih banyak waktu untuk 'foreplay' ketika berhubungan intim, demikian pula kebanyakan pria membutuhkan waktu untuk pemanasan dalam hal emosi.

Berilah kaum pria waktu untuk mencerna permasalahan yang terjadi, baru setelah itu wanita bisa mengajaknya berdiskusi.

Bagaimana jika prianya menghindar dan tidak mau diajak berdiskusi? Pikirkan kembali, apa yang kira-kira membuat pria tidak mau diajak berdiskusi dan bahkan menghindari wanita yang ingin menyelesaikan masalah?

Sebagian besar pria tidak akan bersedia mendiskusikan sesuatu jika mereka merasa dipojokkan atau disalahkan untuk kesalahan bahkan kesalahan yang mereka lakukan. Wanita perlu belajar untuk mengungkapkan sesuatu tanpa menyerang pasangan dan membereskan hati mereka sendiri serta cara pendekatan mereka terhadap pria.

Ada salah satu yang dapat kalian coba para wanita ketika seorang pria sudah menghindar yaitu dengan memberikan waktu untuk dia berfikir dan menenangkan emosinya (ingat pria adalah seorang yang meledak-ledak) kemudian barulah sampaikan perhatian kalian ke dia tanpa membahas topik terlebih dahulu. Karena sering kali saya dapati karena tidak sabar menunggu untuk menyelesaikan sebuah masalah wanita akan menanyakan "apakah kamu marah" "aku minta maaf kalau salah" dua pernyataan tersebut malah memancing ego kaum pria karena pertanyaan sederhana kalau dia marah kenapa mesti kita pertanyaan kalau kita tidak sepenuhnya salah kenapa meminta maaf.

Ketika seorang wanita tidak mengerti cara kerja otak pria, ia beresiko menimbulkan respons yang negatif dari pria; sesuatu yang disebut para ahli sebagai "sikap tembok"

Pernah tahu kan kalian ketika wanita mulai berbicara panjang lebar kemudian pria memilih untuk diam karena kediamannya tersebut si wanita tensinya mulai naik kemudian mulai meneriaki dengan kata-kata yang konotasinya merendahkan (itu adalah hal yang paling sering wanita lakukan ketika marah) kemudian si pria memilih untuk pergi dari rumah dan mulai menghindari stress.

Sistem kardiovaskular pria bersifat lebih reaktif daripada milik wanita dan lebih lambat untuk pulih dari tekanan, maka tidak heran bila pria lebih berusaha menghindari hal itu daripada wanita.

Jika cara kerja otak wanita (melepaskan oksitosin), maka membicarakan masalah emosi membawa dampak yang menenangkan. Sebaliknya bagi pria cara tersebut menciptakan kegelisahan dan penderitaan. Tidak heran kan ketika kalian bercerita tentang masalah emosional yang melibatkan prasaan yang begitu besar seorang pria cenderung tidak nyaman oleh karena itu curhat dan bercerita lebih terasa menyenangkan dengan para wanita.

Wanita harus mengerti bahwa suatu serangan dengan kata-kata akan lebih menguras tenaga pria ketimbang dirinya sendiri. Dan cara tersebut akan membuat diri pria lebih lama pulih. 

Mengkritik, mengeluh, dan sikap merendahkan tidak akan membuat wanita dapat berkomunikasi secara efektif dengan pria. Karna sejatinya jawaban yang lemah lembut meredakan adalah kegeraman dari kaum pria.

Ingat sikap mengkritiknya semakin keras dan menghinanya semakin tajam hingga pada akhirnya tembok pria semakin lama semakin tinggi. Dan akhirnya pria akan memilih untuk menjauhkan diri secara emosi dari hubungan itu dan lebih memilih mencari penghilang rasa stress.

Seperti halnya serangan kata-kata bisa mengacaukan otak pria, demikian pula serangan emosi. Ketika wanita ‘mendesak’ seorang pria, pria itu akan mulai panik. Kondisi biologis otak pria kadang mengharuskannya beristirahat dari hal-hal yang yang melibatkan emosi.

Sebagai contoh hampir semua pria pasti mempunyai barang/hobi favorit yang tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun. Entah mobilnya, motor, game favoritnya, memancing, naik gunung, main game online sampai berlarut-larut.

Jangan heran kenapa pria bisa menghabiskan waktunya berjam-jam dengan barang/hobinya tersebut tanpa memikirkan hal lain yang sebenarnya lebih penting.

Hal ini karna adanya kecenderungan biologis pada pria untuk mencari objek untuk diperhatikan yang membuat otaknya beristirahat dan mencari kesenangan menjalin hubungan bebas tanpa adanya stimulasi percakapan yang melibatkan perasaan.

Barang/hobi favoritnya membiarkan ia melakukan apa saja yang ingin ia lakukan. Barang/hobinya tidak akan berkomentar ataupun mengkritik soal apapun yang ingin ia lakukan. 

Singkatnya, barang/hobi kesenangan pria membiarkan otak mereka untuk beristirahat. Pria mempunyai aliran darah ke otak 15% lebih sedikit dari yang wanita miliki, sehingga otak pria butuh lebih banyak istirahat.

Oleh karena itu jika pria mulai melampiaskan dengan kesibukan hobinya bisa jadi mereka sedang dalam situasi untuk menenangkan stress mereka. Tidak menutup kemungkinan penyebabnya adalah sikap seorang wanita tidak bisa menenangkan perasaan mereka sehingga mereka mulai mencari lampiasan atas stress mereka.

Jarang ada pria yang jadi intim dengan pasangannya dengan cara didesak-desak, diomelin, disudutkan dan sebagainya. Jika pria tidak ingin berbicara, ada kalanya wanita lebih baik membiarkannya saja. Jangan juga memintanya untuk memberikan alasan atas keengganannya itu. Kedengarannya mungkin egois ya? Tapi begitulah realitanya. 

Sebuah riset mencatat tiga cara yang pria inginkan adalah pengakuan, seks dan kebebasan

Pria ingin melakukan sesuatu yang "menyenangkan" tanpa dibuat merasa bersalah, tanpa helaan napas kekecewaan, atau pernyataan. Seperti " jadi kamu lebih memilih bermain game dota daripada menghabiskan dengan aku ?" pilihan pilihan yang membuat mereka merasa bersalah dan berat hati membuat mereka melakukan dengan keterpaksaan.

Intinya kaum wanita bisa menjalankan sebuah hubungan yang baik dengan pria dengan cara menerima kenyataan bahwa ada hal-hal tentang pria yang tidak akan pernah wanita mengerti.

Wanita sulit menerima bahwa ada beberapa hal yang tidak masuk akal, dan mungkin tidak akan pernah masuk akal tentang pria. Dan disinilah akhirnya, kadang kala wanita harus menerima saja bahwa inilah cara pria.

Kadang ketika ada sesuatu yang menjengkelkan, justru masalah sebenarnya terletak pada kejengkelan itu sendiri. Kita terbiasa membiarkan diri kita terganggu oleh sesuatu yang semestinya biasa-biasa saja atau yang tidak menyenangkan.

Bagian dari hidup bersama seseorang adalah belajar menyesuaikan diri dengan seluruh karakter dan kebiasaannya yang mungkin tidak logis. Jangan merasa bosan untuk terus belajar saling memahami.


Post a Comment

add your massage to every single people do comment here!

Previous Post Next Post