Tertusuk paku, duri atau besi yang lain, Waspada terkena infeksi tetanus !!
Sudah sering saya mendengar tetangga maupun saudara saya yang terkena paku ataupun duri akhirnya di rawat diruang tertutup dan tanpa cahaya, lalu timbul pertanyaan dari orang-orang awam kenapa harus di ruangan tertutup tanpa cahaya maupun suara padahal setahu mereka pasien itu terkena infeksi tetanus akibat tertusuk besi berkarat maupun duri. Mari kita simak penjelasannya kenapa pasien tetanus harus menerima perawatan sedemikian agar kita semua tahu penyebabnya.
Penyebab
Banyak masyarakat yang berpendapat tetanus akibat terkena besi yang berkarat bahkan sayapun dahulu berfikiran seperti itu, besi berkarat karatan atau kenaiyeng istilah jawanya adalah penyebab tetanus padahal tidak hanya besi yang berkarat saja yang dapat menyebabkan tetanus tapi streotipe sudah terlanjut demikian karena kebanyakan kasus tetanus yang terjadi akibat tidak sengaja tertusuk paku yang berkarat. Lalu apakah penyebab tetanus sebenarnya adalah infeksi bakteri atau kuman Clostridium tetani yang masuk melalui luka pada kulit kemudian mengeluarkan racun yang menyerang saraf mengakibatkan rusaknya saraf mengontrol otot (neuron motorik) itulah kenapa penderita tetanus mengalami kejang otot dan kaku. Bakteri C.tetani ini banyak ditemukan pada tanah, debu dan kotoran itulah kenapa banyak orang terkena tetanus kebanyakan petani maupun pekerja bangunan.
Bakteri Clostridium tetani dapat masuk ke tubuh melalui kondisi sebagai berikut :
- Luka yang terbuka kemudian terkena debu,tanah, air liur ataupun kotoran yang terkontaminasi bakteri.
- Luka akibat tertusuk jarum, paku, duri ataupun benda tajam lainnya.
- Gigitan serangga
- Penanganan operasi yang kurang baik
- Infus yang tidak streril
- Luka bakar
- Terhimpit
Gejala
Tetanus termasuk penyakit yang jarang terjadi tetapi tetanus termasuk penyakit yang berbahaya bila tidak segera ditangani dengan baik, gejala tetanus biasanya muncul 3-21 setelah terkena infeksi kuman c.titan. Gejala awal bahwa kita terkena tetanus seperti :
- Demam
- Berkeringat berlebihan
- Pusing
- Jantung berdebar
Secara garis besar tanda-tanda tetanus dikenal Trias Tetanus. Rigitas otot, Spasme otot, Ketidakstabilan otonom seperti tegang dan kaku pada rahang, otot leher dan otot perut kaku, sulit menelan dan sulit bernafas.
Gajalanya meliputi kekakuan otot rahang sulit digerakkan mengakibatkan tidak bisa berbicara maupun mengunyah sehingga pasien semakin buruk keadaannya karena tidak bisa menerima asupan makanan secara langsung.
Kemudian kekakuan berlanjut pada leher meliputi kerongkongan, dua saluran pernafasan dan saluran pencernaan yang mengakibatkan sakit tenggorokan dan disfagia. Kekauan otot leher mengakibatkan leher tidak dapat ditekuk sehingga pasien tidak dapat menunduk.
Serangan otot tidak berhenti sampai leher melainkan memicu peningkatan tonus pada otot-otot badan mengakibatkan pasien mengalami opistotonus yaitu kondisi otot-otot punggung seperti tertarik dan mengkaku, keadaan kejang-kejang seperti ini sebenarnya pasien masih dalam keadaan sadar walaupun tidak dapat mengekpresikan keadaannya akibat kekakuan otot-otonya berbeda dengan kejang-kejang akibat penyakit lain pasien dalam keadaan tidak sadar itulah kenapa penyakit tetanus sangat menyiksa pasien.
Kondisi spasme ini muncul tiba-tiba spontan dan dapat distimulus dengan fisikal, visual, auditory maupun emosional mengakibatkan pasien hypersensitif. Itulah alasan kenapa pasien tetanus ditempatkan diruangan tertutup tanpa cahaya dan kedap suara untuk mengurangi spasme yang spontan, biasanya mata dan telinga pasien ditutup dengan kain kasa. karena saking hypersensitifnya bahkan cahaya sekecil apapun seperti ribuan cahaya yang tajam menusuk mata mereka. Saya pernah mendengarkan keluarga pasien cerita bahwa mereka saja ketika merawat keluarganya berjalanpun berjinjing menghindari suara langkah kaki mereka sehingga tidak mengganggu pasien.
Cara mengatasi
Agar terhindar dari tetanus penting sejak dini kita melakukan vaksinasi tetanus atau biasanya disebut imunisasi tetanus (vaksin difteri dan tetanus) DT agar antibody dalam tubuh dapat mengenal bakteri c.titan sehingga tubuh dapat melawan sendiri ketika bakteri menginfeksi pada luka. Penting bagi kita ketika mendapati luka untuk segera membersihkan dan menangani luka sesegera mungkin dengan cara siram dengan air yang mengalir kurang lebih 15 menit kemudian bila ada alkohol 70% siramlah luka tersebut agar streril sambil ditepuk-tepuk dengan kain kasa kemudian balut luka tersebut dengan kain kasa agar terhindar dari kuman atau bakteri tapi jangan terlalu rapat karena sifat bakteri penyebab tetanus anaerob ketika ditutup terlalu rapat mengakibatkan bakteri berkembang semakin banyak. Bila selama hidup belum pernah melakukan vaksinasi tetanus segera pergi ke dokter untuk menanganan yang lebih baik jangan menunggu gejalanya tetanus muncul terlebih dahulu.
Post a Comment
add your massage to every single people do comment here!