Jenis-Jenis Pakan Ternak dan Pengelolaannya

Sebelum menanam rumput pakan ternak kita terlebih dahulu kita mengolah lahan tanam agar hasil yang akan kita dapat bisa maksimal. Pengolahan lahan dilakukan pada akhir musim kering dan dilakukan seperlunya saja, disesuaikan dengan kontur tanah dengan tujuan mengurangi erosi dan memperbaiki tanah yang tandus.

1.      Waktu yang terbaik untuk pengolahan tanah adalah saat terakhir musim kemarau. 

2.      Pengolahan tanah dipersiapkan sebagai media tumbuh bagi tanaman. Tanah di bersihkan dari tanaman liar atau gulma. Sehingga tanaman nanti tidak berebut makanan dengan gulma.

3.      Tanah di cangkul agar tanah menjadi gembur.

4.      Setelah itu kalau tanah terlalu tandus bias juga ditaburi kapur dolomite mengandung kalsium (CaO) dan Magnesium (MgO). Kegunaan utama kapur ini mengandung kalsium (CaO) dan Magnesium (MgO). Kegunaan utama kapur ini adalah untuk meningkatkan pH tanah serta menetralkan kadar keasamannya. adalah untuk meningkatkan pH tanah serta menetralkan kadar keasamannya. Untuk harga kapur dolomite perkilograman dipasaran 2500-4000 gunakan secukupnya untuk ditabur pada tanah.

5.      Sebelum penanaman dilakukan, lakukan pemupukan dasar pada lahan dengan menggunakan pupuk kandang kotoran kambing dan sisa makanan kering kambing

6.      Jika lahan pada musim hujan sering tergenang air sebaiknya buat lintas air sehingga tidak terlalu menggenang

7.      Untuk pemupukan bisa dengan urin kambing fermentasi dengan cara disemprotkan ke tanaman tanah setelah tanaman tumbuh.


B. Jenis-jenis Rumput Ternak

1. Rumput Napier Pakchong


Peneliti yang meneliti dan mengembangkan jenis Rumput Napier Pakchong adalah Prof. Dr. Krailas  yang sebelum itu berhasil meyakinkan peternak sapi dan kambing di daerah Pak Chong, Thailand untuk mengembangkan penanaman rumput hibrid Napier Pakchong 1 Thailand hasil penyelidikannya. Dari situlah juga, nama rumput hibrid itu diberikan oleh Prof. Dr. Krailas di mana pusat penyelidikannya juga terletak di daerah Pak Chong.


Keungulan Pakchong

  1. Lama hidup / masa produksi hingga 9 tahun
  2. Kemampuan produk mencapai bisa mencapai 500 ton/ ha/ th. (Rumput gajah biasa & odot hanya mampu produksi antara 275-350 ton/ ha/ th.)
  3. Batang dan daun lunak tak berduri, sehingga disukai ternak karena tidak membuat gatal.
  4. Kandungan Proteinnya lebih tinggi dibanding sejenisnya, yaitu 16.45% (rumput odot 11.6% & rumput Gajah biasa 9%)
  5. Ketinggian tanaman bisa mencapai 4 meter
  6. Mampu mencukupi kebutuhan pakan 30 ekor sapi
  7. Bisa dipanen setiap 40 hari sekali awal penanaman setelah itu 2 minggu sekali.
  8. Baru usia 2 minggu dari Stek, ketinggian mencapai ½ meter dan sudah tumbuh tunas baru.

2. Rumput Odot


Rumput odot berasal dari Amerika Serikat, ditemukan oleh Dr.W.Hanna tepatnya di daerah Georgia. Untuk di Indonesia sendiri, rumput odot pertama kali dikembangkan pada tahun 2007 oleh seorang TKI yang pulang dari Kanada dan membawa 2 bibit odot,kemudian di kembangkan oleh Pak Odot asal Tulungagung dari sinilah awal mula perkembangan rumput odot di Indonesia.

Odot memiliki kandungan gizi yang lebih baik dari pada rumput gajah pada umumnya, walaupun ukurannya lebih kecil. Kandungan gizi pada rumput odot antara lain, kadar lemak daun 2,72% , kadar lemak daun 0,91 , protein daun 14,35% , protein batang 8.1 % , TDN (Total nutrisi yang dicerna) pada daun 72,68 % , TDN (Total nutrisi yang dicerna) batang 62,56% , dan protein.


3. Tanaman Indigofera (Tanaman Kosentrat Alami)


Ini dia alternative tanaman penganti kosentrat pada ternak sehingga ternak pendapatkan vitamin yang sama dengan pemberian kosentrat dengan biaya yang lebih murah.

Indigofera ini merupakan hijauan pakan ternak jenis leguminosa. Selain memiliki nutrisi yang tinggi. Nama lainnya adalah Tarum ini sudah tersebar di mana-mana karena mudah beradaptasi. Tanaman indigofera memiliki kandungan fosfor, kalsium dan nitrogen yang tinggi sehingga merupakan sumber pakan ternak yang baik.

Keunggulan Indigofera

  1. Cocok untuk pakan ternak (sapi, kambing, kerbau, kuda, kambing, domba, kelinci dan unggas).
  2. Kandungan gizinya lebih tinggi dari jenis Hijauan lain yaitu: Protein 27,9% (Rumput Gajah 9%, Odot 11%, Lamtoro 20%), Serat kasar 15,25%, Kalsium 0,22% dan Fosfor 0,18%
  3.  Jika dari bibit 8 bulan siap panen, dan jika beli bibit usia 5 bulan (50 cm), maka cuma 3 bulan sudah bisa panen, panen selanjutnya tiap 40 hari sekali (9x panen/ th). Jadi enakan beli bibitnya dari pada benihnya, karena harus nungggu 5 bulan dan butuh biaya perawatan.
  4. Bisa ditanam sebagai pagar, di sawah, atau kebun.
  5. Tahan kering di musim kemarau dan tetap tumbuh subur
  6. Tahan dalam genangan air hingga 2 bulan.
  7. Mudah dibudidayakan karena tingkat hidupnya sangat tinggi. 8. Produksi tinggi, yaitu mencapai 12 ton per sekali panen = 108 Ton/ ha/ th.
Tanaman ini mudah dibudidayakan dan dapat tumbuh dengan baik hingga ketinggian 1200 m di atas permukaan laut, mudah menghasilkan benih sehingga mudah diperbanyak, tahan terhadap kekeringan, memiliki perakaran dalam dan dapat mempertahankan kesuburan sehingga sangat cocok untuk konservasi lahan (solusi merubah tanah tandus), cepat dipanen sejak tanam hanya 4 bulan.

C. Penanaman Sistem STS (Sistem Tiga Strata)

STS merupakan sistem penanaman rumput /leguminosa, semak dan pohon pada satu areal secara tercampur sehingga meningkatkan efisiensi manfaat lahan khususnya pada lahan kering untuk memperbaiki kondisi tanah yang tandus sekaligus memberikan pakan ternak yang melimpah. Sistem Tiga Strata dapat diterapkan pada pertanian lahan kering yang curah hujannya kurang dari 1500 mm per tahun dengan 8 bulan musim kering dan 4 bulan musim hujan.

Ada tiga bagian inti, bagian selimut, dan bagian pinggir :

1. Bagian Pinggir :

  •     Indigofera (nama lainnya Tarum, Nila, Indigo dan Tom)

      Sebagai pagar alami, tanaman ini sangat toleran dengan jenis tanah yang buruk dengan kondisi kurang air, tanah basa dan tanah asam. Penanaman berlarik (sebagai pagar) dengan panjang larikan 1 m antara yang lainnya , Penanaman dilakukan pada permulaan musim hujan atau akhir musim kemarau.

  • Pohon Waru/ Pohon Turi


Sebagai penghambat terpaan angin dan membuat tanah lebih sejuk. Penanaman dilakukan pada awal musim hujan sekaligus sebagai pakan yang bergizi untuk ternak. Turi dikembang biakan dengan biji. Daunnya merupakan sumber hijauan yang baik, nilai gizinya tinggi, disenangi oleh ternak dan dapat diberikan kepada ternak pada musim kering. Meski produksi daunnya relatif rendah.

2. Bagian Inti

Pada bagian inti ditanami Leguminosa (rerumputan) memiliki nilai gizi yang tinggi sebagai sumber protein. Disamping itu legume dapat menambah kesuburan tanah karena pada akarnya terdapat bintil-bintil zat lemas (nodul akar) yang dapat memfiksasi N atmosfer. Adapun rumput unggul yang dapat dipakai adalah sebagai berikut :

  •      Napier Pakchong
  •      Rumput Odot


3. Bagian Selimut

Bagian selimut merupakan tanaman rambat sehingga dipasangkan dengan tanaman yang memiliki pertumbuhan lurus ke atas seperti Indigofera maupun Pakchong.

·        Centrosema ( Kacang kupu-kupu )



Keuntungan STS

  1. Diharapkan penanaman system STS untuk menyediakan kebutuhan pakan sendiri tanpa susah mencari pakan yang jauh sekaligus menghemat anggaran pakan.
  2. Sistem STS dapat memperbaiki tanah yang tandus, gersang dan tidak terawat menjadi tanah yang subur sehingga dikemudian hari tanah digunakan untuk pertanian hasilnya akan bagus.
  3. Dengan lahan yang dimaksimalkan kita dapat mendapatkan keuntungan ekonomis dari menjual bibit anakan rumput budidaya, menjual pakan ternak baik yang sudah di fermentasi maupun dalam keadaan mentah dan juga kita bisa menanami tanaman sampingan seperti pisang atau papaya yang buah atau daunnya dapat dijual sekaligus daun dan gedeboknya untuk pakan ternak.
  4. Dengan memiliki lahan pakan sendiri kita bisa memanfaatkan sisa rumput kering dan kotoran untuk pemupukan sehingga tidak ada limbah yang terbuang dan siklus itu terus berputar.

Post a Comment

add your massage to every single people do comment here!

Previous Post Next Post